Senin, 19 Agustus 2019

TAHAPAN PENUMPATAN ATAU PENAMBALAN KARIES



TAHAPAN PREPARASI GIGI

1.       Outline Form (menetukan batas-batas perluasan)
Membuang semua jaringan karies dan fisur yang dalam, membuang jaringan email yang tidak didukung dentin.
2.       Resistance Form
Membentuk kavitas agar restorasi maupun giginya tidak pecah atau tahan terhadap tekanan pengunyahan.
3.       Retention Form
Membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak dan tidak mudah lepas.
4.       Convenience Form
Membentuk kavitas yang memudahkan pemasukan atau insersi atau pemasangan bahan restorasi.
5.       Removing The Remaining of The Carious Dentin
Membuang jaringan karies yang masih tersisa.
6.       Finishing The Enamel Wall and Margin
Menghaluskan dan membentuk sudut pada dinding email.
7.       Toilet of Cavity
Membuang semua jaringan yang masih tertinggal, memeriksa, dan menghaluskan dinding kavitas dengan kapas.

SEMENTASI
Sebelum dilakukan sementasi,dilakukan try in terlebih dahulu. Kemudian dilakukan sementasi bisa mengguanakn semen polikarboksilat dan semen seng fosfat untuk bahan emas, logam dan SIK tipe 1 untuk porcelain dan resin komposit. Bevel dibuat untuk mendapatkan kekuatan tepi, melindungi prisma email, dan mendapatkan hubungan tepi yang baik. Ada beberapa macam bevel yang dapat dibuat saat melakukan preparasi inlei ataupun onlei yaitu:
1.      Slight bevel: pengurangan sedikit pada email biasanya untuk restorasi resin komposit
2.      Short bevel: pada email sudut 45 derajat untuk inlei logam
3.      Long bevel: sampai dentinoenamel junction sudut kurang dari 45 derajat untuk inlei logam
4.      Full bevel: sampai dentin pada dasar kavitas untuk inlei akrilik dan porselin

GLASS IONOMER CEMENT
Komposisi glass ionomer cement adalah serbuk  (calcium fluoroaluminosilicate glass) dan cairan  (poly (alkenioid acid) liquid).
Glass ionomer cement memiliki beberapa keunggulan antara lain: dapat berikatan secara kimiawi dengan gigi, dapat berikatan pula dengan email dan dentin, dapat melepaskan fluoride, memiliki stabilitas dimensi tinggi, serta mempunyai sifat biokompatibilitas (Bakar,2011).
Indikasi glas ionome cement adalah:
-          Restorasi pada lesi erosi/ abrasi tanpa preparasi kavitas
-          Penutupan/penumpatan pit dan fisura oklusal
-          Restorasi gigi decidui
-          Restorasi lesi karies kelas V
-          Restorasi lasi karies kelas III, diutamakan yang pembukaan nya dari lingual atau palatinal belum melibatkan bagian labial

Glass ionomer cement memiliki beberapa tipe yakni:
Tipe 1: luting                                      Tipe 6 : core build up
Tipe 2 : restorasi                                 Tipe 7 : fluoride release
Tipe 3 : lining/base                              Tipe 8 : ART
Tipe 4 : fissure sealant                        Tipe 9 : Decidui restoration
Tipe 5 : orthodontic cement

Waktu proses manipulasi glass ionomer cement tergantung dengan tipe glasionomer yang digunakan , berikut ini waktu0waktu yang dibutuhkan dari mixing time, working time serta setting time dari masing-masing bahan glass ionomer:
Tipe
Mixing time
Working time
Setting time
Luting dan lining
20 detik
2 menit
4 menit 30 detik
Restorasi
25-30 detik
2 menit
2 menit 20 detik
Restorasi posterio
25-30 detik
2 menit
2 menit 20 detik

Tatalaksana restorasi glass ionomer cement pada gigi yang engalami karies adalah sebagai berikut:
1.      Preparasi gigi yang mengalami karies
2.      Aplikasikan dentin conditioning dengan cairan glass ionomer yang diencerkan, aplikasikan pada kavitas selama 10-15 detik
3.      Bersihakan kavitas dan keringkan
4.       Manipulasi glass ionomer
5.      Aplikasikan ke dalam tumpatan dengan mengguankan plastis instrumen
6.      Oleskan varnish di atas tumpatan, biarkan 1-2 menit



http://monitayeyen.blogspot.com/2015/10/bahan-restorasi-tumpatan.html
AMALGAM
            Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi.  Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu – abu.

Komposisi dan fungsi unsur – unsur dental amalgam (Soraya,2010):
Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri, platinum, dan seng. Unsur – unsur kandungan bahan restorasi amalgam tersebut memiliki fungsinya masing – masing, dimana sebagian diantaranya akan saling mengatasi kelemahan yang ditimbulkan logam lain, jika logam tersebut
dikombinasikan dengan perbandingan yang tepat.
Fungsi unsur – unsur kandungan bahan restorasi terdiri atas :
1.      Silver berfungsi untuk memutihkan alloy, menurunkan creep, meningkatkan strength, meningkatkan setting ekspansion dan meningkatkan resistensi terhadap tarnis
2.      Tin berfungsi mengurangi strength dan hardness, mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri. Tanpa timah reaksi akan terlalu cepat terjadi dan setting ekspansi tidak dapat ditoleransi, meningkatkan kontraksi, mengurangi resistensi terhadap tarnis dan korosi
3.      Copper berfungsi meningkatkan ekspansi saat pengerasan dan meningkatkan strength dan hardness
4.      Zinc dapat menyebabkan terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran  amalgam terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasiannya. Dalam jumlah kecil, tidak dapat mempengaruhi reaksi pengerasan dan sifat – sifat amalgam. Zinc berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama proses pembuatannya, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur – unsur penting seperti silver, copper ataupun tin. Alloy yang dibuat tanpa zinc akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam yang dibuat dengan penambahan zinc akan menjadi kurang palstis.
5.      Merkuri dalam beberapa merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan kedalam alloy. Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-amalgamasi yang dapat menghasilkan reaksi yang lebih cepat.
6.      Palladium berfungsi mengeraskan alloy dan memutihkan alloy
7.      Platinum berfungsi mengeraskan alloy dan meningkatkan resistensi terhadap korosi

 Pemakaian Dental Amalgam
Beberapa kegunaan bahan restorasi dental amalgam adalah sebagai berikut :
-          Sebagai bahan restorasi permanen pada kavitas klas I, klas II, dan klas V dimana faktor estetis   bukanlah suatu hal yang penting.
-          Dapat dikombinasikan dengan pin retentif untuk menempatkan mahkota.
-          Dipergunakan dalam pembuatan die.
-          Sebagai bahan pengisian saluran akar retrograde.
-          Dilihat dari segi biokompatibilitasnya, amalgam memiliki adaptasi yang cukup baik pada jaringan di rongga mulut terutama email dari gigi tersebut.

http://monitayeyen.blogspot.com/2015/10/bahan-restorasi-tumpatan.html







DAFTAR PUSTAKA










Kamis, 15 Agustus 2019

Asuhan kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi merupakan salah satu aset dalam mewujudkan sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat. Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada individu ataupun kelompok pada kurun waktu yang terencana. Berdasarkan Keputusan Menkes Nomor 378/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perawat Gigi, dengan kompetensi utama promotif, preventif, dan kuratif sederhana.
Penambalan gigi adalah suatu prosedur medis yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi gigi akibat kerusakan gigi, seperti fraktur gigi, pembusukan gigi (karies), atau  akibat trauma lain pada permukaan gigi (kebiasaan mengigit kuku, kebiasaan mengertakkan gigi).
Karang gigi adalah kumpulan plak gigi dan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dalam waktu lama sehingga mengalami pengerasan. Warnanya bisa coklat, hijau, putih, maupun kuning dan biasa terlihat melingkar di perbatasan gigi dan gusi. Karang gigi dapat disebabkan oleh kurang bersih dalam menggosok  gigi, memakai satu sisi rahang ketika mengunyah makanan dan kurang makan makanan yang berserat. Scaling atau pembersihan karang gigi dilakukan untuk menghilangkan / membersihkan kalkulus dan plak yang menumpuk pada gigi. Seiring perjalanan waktu, plak yang menumpuk akan dapat menyebabkan gusi menjadi meradang dan berdarah. Jika tidak dibersihkan, radang ini akan mengarah pada tahap awal penyakit gusi yang disebut gingivitis.

A.    Pengkajian asuhan kesehatan gigi dan mulut
1.     Identitas Pasien
a.    Nama pasien   : Ariska Widya A
b.    Umur               : 18 tahun
c.     Jenis kelamin  : Perempuan
d.    Pekerjaan        : Mahasiswa
e.    Agama            : Islam
f.      Alamat             : Asrama Bhakti Husada Poltekkes Semarang
2.     Keluhan Pasien
a.    Keluhan utama                       : Pasien datang dengan keluhan gigi berlubang sebelah kanan belakang, terasa ngilu sudah 3 minggu
b.    Keluhan tambahan                 : -
3.    Riwayat Kesehatan Umum          : Pasien dalam keadaan sehat tidak mengalami penyakit serius dan kelainan darah tetapi memiliki alergi terhadap makanan coklat dan kacang.
4.    Riwayat Kesehatan Gigi               : Pasien memiliki kebiasaan kurang baik seperti mengunyah satu sisi yang berpengaruh pada kondisi giginya.
5.    Kondisi Extra Oral                         : Pasien memiliki raut muka simetris dan kelenjar limpenya normal.
6.    Kondisi Intra Oral
a.    Pemeriksaan jaringan keras gigi
Gigi caries : 17, 24, 37,36, 46, 47

b.    Indeks pengalaman karies
DMF-T  :
D           = 6
M          = -
F           = -
DMF-T  = 6

c.     Indeks kebersihan mulut
Gigi index untuk pemeriksaan OHI-S
16
11
26
47
31
36

Debris Index
1
1
0
5/6
=
0,8
1
0
2

Skor DI            = 0,8
Kriteria DI        = Sedang


Kalkulus Index
0
0
0
3/6
=
0,5
1
1
1

Skor CI            = 0,5
Kriteria CI        = Baik
Skor OHI-S     = DI + CI
                        = 0,8 + 0,5
                        = 1,3
Kriteria OHI-S= Sedang
d. Mukosa mulut
  Pasien memiliki mukosa mulut yang normal.
e. Kelainan/anomali gigi
 Pasien tidak memiliki kelainan pada giginya
f.    Kesimpulan Informed Consent

      Pasien bersedia diperiksa dan melakukan perawatan gigi.